Minggu, 23 September 2012

TRADISI UPACARA ADAT SUKU DAYAK KALIMANTAN

TRADISI DAN UPACARA ADAT SUKU DAYAK 


orang suku dayak terkenal sangat kuat dan taat dalam memegang serta melestarikan budaya nya.meski banyak yang sudah hidup di alam yang modern.mereka tetap menghormati segala macam tradisi yang merupakan warisan dari para leluhurnya.dalam waktu-waktu tertentu mereka selalu mengadakan upacara tradisional uang masing-masing mempunyai maksud dan tujuan tertentu

JENIS UPACARA ADAT SUKU DAYAK ini sering di hubungkan dengan kehidupan religi mereka,namun sekarang,selain untuk menjalankan tradisi turun temurun juga menjadi salah satu aset budaya yang dimiliki bangsa indonesia.

1.upacara manyanggar

upacara adat suku dayak ini merupakan ritual yang di laksanakan dengan tujuan agar menjadi harmonisasi antara kehidupan yang nyata dan kehidupan alam gaib.suku dayak percaya bila di alam ini bukan hanya manusia saja yang mendiaminya.namun ada kehidupan yang lain tidak kasat mata

agar bisa hidup berdampingan secara damai,maka perlu saling menghormati antara satu dengan yang lain nya dan bentuk penghormatan terhadap alam kehidupan yang lain itu lah yang di namakan upacara manyanggar

2.upacara kenyau
ini jenis upacara tradisi sebagai bentuk penghormatan bagi antara keluarga atau orang tua yang sudah meninggal.dalam upacara ini serin dia adakan menyembelihan binatang yang di tujukan untuk arwah yang tlah meninggalkan mereka menuju kehidupan yang lain.

3 upacara tiwah

ini upacara tradisiona yang menghubungkan dengan orang yang sudah meninggal juga.yaitu mngantarkan tulang belulang kerangka orang mati menujua suatu rumah yang ukuran kecil yan memang sengaja yang di buat untuk menyimpaan tuang belulang orang yang meninggal.nama rumah ini di namakan sandung.

4.upacara laluhan

dulu upacara ini di selenggarakan untuk menghadap peperangan dengan suku lain.meski sekarang tidak ada perang lagi,namun sampai saat ini sering di selenggarakan.hanya tujuan nya sudah berbeda,yaitu hanya untuk atraksi budaya dan seni.ketika upacara di selengarakan,seakan-akan ada puluhan orang yang datang melakukan serangan,kemudian orang suku dayak melakukan pertahanan.
antara penyerang dan yang di serang  saling berkelahi dengan menggunakan senjata tradisional yang ada.

5. upacara wadian

sering juga di sebut balian atau belian.merupan jenis upacara adat suku dayak yang bertujuan untuk mengadakan pengobatan.tradisi ini memakan waktu yang cukup lama,bisa satu minggu dan pengobatan ini di pimpin oleh seorang tabib,jga di tunjukan tarian-tarian khas dayak

6.upacara nyobeng

upacara ini masih menghubungkan orang yang sudah mati,namun tetap punya nilai  keunikan tersendiri,yaitu  membersihkan kepala dan tengkorak orang yang sudah meninggal karena di penggal,namun tentu saja memenggal kepala nya yang namanya mangayau sudah tidakada lagi.walau pun di selenggarakan  hanya sekedar simbolis saja

Pengenalan Mengenai Suku Dayak Ma'anyan di kalimantan tengah


Suku Dayak Maanyan merupakan salah satu dari bagian subsuku Dayak dan juga merupakan salah satu dari suku-suku Dusun (Kelompok Barito bagian Timur) sehingga disebut juga Dusun Maanyan. Suku-suku Dusun termasuk golongan rumpun Ot Danum, salah satu rumpun suku Dayak sehingga disebut juga Dayak Maanyan. Suku Dayak Maanyan mendiami bagian timur provinsiKalimantan Tengah, terutama di Kabupaten Barito Timur dan sebagian Kabupaten Barito Selatan yang disebut Maanyan I. Suku Dayak Maanyan juga mendiami bagian utara provinsi Kalimantan Selatan, tepatnya di Kabupaten Tabalong yang disebut Dayak WarukinDayak Balangan (Dusun Balangan) yang terdapat di Kabupaten Balangan dan Dayak Samihim yang terdapat di Kabupaten Kotabaru juga digolongkan ke dalam suku Dayak Maanyan. Suku Maanyan di Kalimantan Selatan dikelompokkan sebagai Maanyan II.
Suku Maanyan merupakan suku yang baru muncul dalam sensus tahun 2000 dan merupakan 2,80% dari penduduk Kalimantan Tengah, sebelumnya suku Maanyan tergabung ke dalam suku Dayak pada sensus 1930.[1
Menurut orang Maanyan, sebelum menempati kawasan tempat tinggalnya yang sekarang, mereka berasal dari hilir (Kalimantan Selatan). Walaupun sekarang wilayah Barito Timur tidak termasuk dalam wilayah Kalimantan Selatan, tetapi wilayah ini dahulu termasuk dalam wilayah terakhir Kesultanan Banjar sebelum digabung ke dalam Hindia Belanda tahun 1860, yaitu wilayah Kesultanan Banjar yang telah menyusut dan tidak memiliki akses ke laut, sebab dikelilingi daerah-daerah Hindia Belanda.
Menurut situs "Joshua Project" suku Maanyan berjumlah 71.000 jiwa.
Menurut sastra lisan suku Maanyan, setelah mendapat serangan Marajampahit (Majapahit) kepada Kerajaan Nan Sarunai, suku ini terpencar-pencar menjadi beberapa sub-etnis. Suku ini terbagi menjadi 7 subetnis, di antaranya:
  • Maanyan Patai
  • Maanyan Paku
  • Maanyan Paju Epat (murni)
  • Maanyan Dayu
  • Maanyan Paju Sapuluh (ada pengaruh Banjar)
  • Maanyan Jangkung (ada pengaruh Banjar)
  • Maanyan Benua Lima/Paju Lima (ada pengaruh Banjar)
  • Maanyan Warukin (ada pengaruh Banjar)
  • dan lain-lain
Keunikan Suku Dusun Maanyan, antara lain mereka mempraktikkan ritus pertanian, upacara kematian yang rumit, serta memanggil dukun (balian) untuk mengobati penyakit mereka.[2]